Pilih Foke, PKS Justru Untungkan Warga Jakarta

Akhirnya PKS tentukan sikap di pilkada DKI Jakarta putaran 2 dengan mendukung Fauzi Bowo.
Pilihan yang menambah 'panas' persaingan merebut DKI-1. Maklum, PKS adalah partai politik
terbesar kedua di ibukota dengan jaringan kader yang solid.
Tak ayal, kubu kotak-kotak yang berhasil memenangkan putaran pertama ikut ketar-ketir.
Bahkan mereka mengeluarkan jurus andalannya 'black campaign' dengan berkoar-koar kalau PKS
sudah 'dibeli' dengan mahar tinggi oleh incumbent.
Kubu yang katanya mewakili 'pro perubahan' ini tak berfikir jernih bahwa pilihan PKS yang
mendukung Foke membuktikan PKS sangat 'pro perubahan' dan bahkan pilihan PKS itu justru
sangat menguntungkan warga Jakarta yang mendambakan perbaikan di setiap lini kehidupan.
Skenario putaran dua cuma ada 2 : Foke menang ATAU Jokowi menang. Pilihan PKS justru
membuat SIAPAPUN yang menang maka RAKYAT Jakarta yang diuntungkan.
PERTAMA. Kalau Jokowi menang (dan memang favorit juara) maka PKS akan menjadi 'oposisi
obyektif' yang berperan sebagai 'watchdog' pengawas dari kinerja pemerintahan Jokowi.
Publik mungkin sekarang terpesona dengan 'citra' seorang Jokowi yang kadang hanya hasil
polesan media. Tentu kita tidak ingin nasib Jokowi seperti esbeye yang dulu naik jadi presiden
karena jualan citra (media yang bertanggung jawab) dan sekarang dikuyu-kuyu oleh media yang
sama.
Disinilah peran PKS sebagai 'oposisi obyektif' yang akan mengkritisi REALISASI citra-citra positif
dari Jokowi. Dengan dukungan jumlah anggota dewan di DPRD DKI terbesar kedua (PKS 18, PD
32, PDIP 11) dan kader-kader yang terkenal militan dan solid maka sangat efektif bagi PKS untuk
menjadi 'oposisi obyektif'. Dan yang terpenting dari itu, peran 'oposisi' ini yang akan
diuntungkan adalah warga DKI. Karena Jokowi tidak bisa lagi bermain citra tapi harus
membuktikan dengan menghadirkan perubahan nyata. Kalau tidak, maka PKS siap menghadang!
baik di gedung parlemen atau di parlemen jalanan.
KEDUA. Kalau Fuazi Bowo yang akhirnya nanti keluar sebagai pemenang maka posisi PKS jelas
sebagai 'mitra kritis' dengan posisi tawar yang tinggi.
Di Putaran dua ini PKS yang 'dilamar' Fauzi Bowo. Kekalahan di putaran pertama membuat
incumbent ini amat sangat dalam posisi 'minta ditolong'. Bahkan sejak keluarnya hasil quick
count Foke langsung menemui Ketua Majlis Syuro PKS minta bantuan.
Kondisi inilah yang membuat kalau Fauzi Bowo keluar sebagai pemenang maka publik pun akan
mudah membaca 'itu semua atas peran besar PKS'. Dan dukungan PKS ini bukan cek kosong
tapi atas dasar 'kontrak program' yang diteken Foke dan tersebar oleh media apa itu isinya.
Dengan demikian maka di periode pemerintahan kedua nantinya Fauzi Bowo wajib bertaubat
atas dosa-dosa pemerintahannya masa lalu dengan memperbaiki kinerja secara total di periode
kedua ini. Dan beliau sudah menyatakan kesediaanya dengan menandatangani 'kontrak
program' yang disodorkan PKS. Yang isi intinya adalah program-program 'Beresin Jakarta' yang
diusung pasangan Hidayat+Didik akan dilaksanakan oleh Fauzi Bowo. Dan warga Jakarta pun
akan 'menikmati' perbaikan-perbaikan di lini kehidupan mereka.
Dengan demikian, SIAPAPUN yang akan menjadi gubernur DKI terpilih maka posisi PKS akan
sangat menguntungkan bagi warga Jakarta yang amat sangat mendamba terjadi perubahan dan
perbaikan di setiap lini kehidupan mereka.
Selamat memilih!

0 comments

Write Down Your Responses

Diberdayakan oleh Blogger.