Jangan Jadi Muslim Bangkrut


PEMALANG – Menjadi muslim jangan egois barangkali itu yang menjadi ikhtisar dari tausiyah yang dibawakan oleh KH Sidqqon Hafids Abidin dalam acara halal bi halal  d an silaturahmi  kader dan simpatisam PKS , beberapa waktu lalu di Aula SLB Pemalang.
Dia mengutip dari apa yang disampaikan oleh Imam Abu Hanifah, Sang Imam menurutnya telah menghabiskan waktu 10 tahun  untuk mengamati dan mengkaji Kitab suci Al Quran. Dari pengkajiannya itu dia kemudian berujar kepada para santrinya.
“Wahai santri-santriku  10 tahun sudah aku  belajar dan mengamati Al Quran, Ku temukan satu ayat menceritakan habluminallah selintas kemudian disusul  10 ayat tentang habluminanas,”ujarnya
Sang Imam pun berujar bahwa dirinya mendapatkan hikmah besar yang terkandung didalamnya yaitu kasih saying dan  kepedulian harus lebih banyak dikembangkan dan diaplikasikan ditengah kehidupan.
“Kasih saying dan kepedulian harus banyak diaplikasikan ditengah kehidupan,”ujar kiai yang berencana mendirikan panti pengentasan psikotik dan narkoba ini.

Kiai Sidqon juga menyadur sebuah hadits nabi. Pernah dalam satu ketika Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat ra, Tahukah kamu orang yang bangkrut itu? Para sahabatpun berkata, Ya Rasulullah orang yang bangkrut itu oramg yang tidak punya duit, tidak punya  dirham apalagi dinar.
Tapi Rasulullah ternyata menyanggahnya dan bersabda orang yang bangkrut adalah orang yang menghadap Allah SWT dengan membawa amal puasa, zakat dan sodaqohnya  akan tetapi amal-amal itu hilang.
“ Allah lipat amal ibadah orang itu seperti sepotong kayu yang buruk, diambil orang-orang yang disakitinya,”ungkapnya.
Malang nian nasib orang tidak punya kepedulian dan orang yang suka meyakiti orang lain.

Saat ini menurutnya sudah saatnya untuk menggiatkan amal-amal kepedulian. Bagaimana cara untuk membangkitkan semangat kepedulian. Tiga amal kepedulian itu antaralain menyambung silaturahim kepada saudara yang memutuskan.
“menyambung silaturahim kepada orang yang sama-sama baik itu gampang, tetapi menyambung silaturahim kepada yang memutus hubungan dengan kita itu sulit,”ungkapnya.
Yang kedua menurut dia, memberi kepada orang yang tidak pernah memberi kepada kita.
“Tetangga ada tasyakuran tetapi kita tidak diberi, tetapi saat kita ada tasyakuran tetangga yang tidak memberi kepada kita, itu baru luar biasa,”ujarnya,
Dan yang terakhir, memaafkan kepada orang yang menyakiti kita.
“Maaf kepada orang baik dan sholeh gampang, tetapi kepada orang menyakiti kita sudah banget,”ujarnya.
Dengan tiga amal kepedulian itu menurutnya rahmat Allah Swt akan turun kepada kita.
Menakhiri tausiyahnya dia mengingatkan, Jikalau melukai tubuh masih bisa sembuh, tetapi jika lidah melukai hati mau dicari dimana obat dicari.(him)

sumber : Radartegal.com

0 comments

Write Down Your Responses

Diberdayakan oleh Blogger.