Dalam Mukernas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tahun 2011 lalu, menetapkan pemenangan
Pemilu 2014 akan datang dengan menargetkan pencapaian posisi di tiga besar. Upaya mencapai
target tersebut mendapat perhatian serius dari seluruh lapisan struktur dan kader PKS.
Salah satu langkah mencapai target ini, PKS mengonsolidasikan seluruh kekuatan bidang
hubungan masyarakat (humas)-nya dari seluruh DPW se-Indonesia. Sebanyak 60 peserta mewakili
bidang kehumasan dari 34 DPW PKS se-Indonesia berkumpul di Hotel Ibis, Slipi, Jakarta, sejak
Jumat-Ahad (27-29/1).
Ketua DPP Bidang Kehumasan, Mardani Ali Sera mengungkapkan, pembentukan bidang
kehumasan di struktur pusat hingga pengurus daerah menjadi langkah penting untuk
pembentukan citra dan reputasi partai yang lebih baik. Tujuan yang tidak kalah penting, kata
Mardani, adalah mencapai kemenangan PKS di pemilu 2014 akan datang sebagaimana amanah
Mukernas PKS 2011.
“Fokus kerja humas ini adalah bagaimana mendorong pemenuhan target partai di pemilu 2014.
Humas atau public relations adalah pilar penting dalam kemenangan setiap kandidat dalam pemilu
di berbagai wilayah, bahkan negara,” kata Mardani.
Sejumlah pakar komunikasi politik dan public relations memaparkan strategi kehumasan,
pembangunan citra (image building), komunikasi politik, dan manajemen media. Para pembicara
adalah Effendy Ghazali (Pakar Komunikasi Politik dari UI), Budhiarto Sambhazy (wartawan senior
Kompas), Silih Agung Wasesa (Pakar Komunikasi Politik), Burhanuddin Muhtadi (Pakar ilmu politik
dari LSI), Nukman Luthfi (Pakar IT dan Social Media), dan Nico Wattimena (Pakar Public Relations).
Rakornas Kehumasan ini mengangkat tema ‘Membangun Humas Yang Kuat Menuju Kemenangan
2014′. Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring yang saat ini menjabat Menteri Komunikasi dan
Informasi, hadir memberikan keynote speech.
Mardani juga mengungkapkan, pendekatan terhadap kalangan media menjadi salah satu hal
penting dalam kehumasan. PKS menurut anggota DPR RI Komisi VII ini mengakui, media menjadi
kendala sekaligus tantangan dalam mencapai target-target partai.
“Karena itu salah satu rekomendasi rakornas ini, PKS akan memperkuat jaringan kelembangaan
kehumasan, salah satunya dengan membangun media portal, radio, dan tv di seluruh wilayah
Indonesia melalui bidang kehumasan yang telah dibentuk di 33 DPW,” cetusnya.
Salah seorang pembicara, Budhiarto Sambhazy menambahkan, agar tidak menjadikan hasil pemilu
2009 sebagai satu-satunya faktor dan patokan mengukur kemenangan di pemilu mendatang.
Karena menurutnya, pemilu 2009 berlangsung kurang demokratis.
“PKS mempunyai modal yang sangat baik, yaitu pengorgansasian yang bagus dan kaderisasi yang
baik. Untuk pemilu untuk 2014 jangan tergantung pada hasil pemilu 2009, tapi harus siapkan
strategi atau plan B, C dan seterusnya,” pungkasnya.
Budhiarto juga mengatakan, humas juga penting untuk memahami sejumlah teori politik,
kehumasan politik, ataupun public relations untuk dapat menajamkan kepekaan terhadap
perkembangan sosial politik nasional.
“Disinilah sebenarnya pentingnya peran humas. Karena itu orang-orang humas harus punya
pemahanam tentang apa yang mungkin terjadi dan situasi politik yang berkembang. Karena inilah
politik. Ini yang penting dicermati. Dan tidak kalah penting, teori-teori ini tidak akan bermanfaat
banyak tanpa juga melakukan studi kasus, misalnya mempelajari kemenangan obama di Amerika
Serikat,” jelas Budhiarto.**
Sumber : http://pk-sejahtera.org/content/menangkan-pemilu-2014-pks-konsolidasi-humas-se-
indonesia
Waktu berjalan dengan begitu cepat, saat ini kita sudah menapaki hari-hari awal bulan sya’ban.
Ramadhan telah tiba di hadapan, padahal seolah belum lama kita meninggalkan bulan mulia itu
dengan suka cita hari raya. Maka benarlah apa yang diisyaratkan Rasulullah SAW dalam
haditsnya : “ Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia lalai daripadanya : kesehatan dan
kesempatan (waktu luang) “ (HR Bukhori) . Karena itulah, mari kita segera berbenah diri sejak
dini, menata hati dan langkah menyambut ramadhan, di mulai dari bulan Sya’ban ini.
Rasulullah SAW dan para sahabat sejak awal telah menjadikan bulan sya’ban sebagai bulan
persiapan menyambut Ramadhan dengan memperbanyak puasa sunnah. Secara khusus
disebutkan dalam hadits tentang keutamaan bulan sya’ban : Dari Usamah bin Zaid, ia bertanya
pada Rasulullah SAW : “ Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada sebuah
bulan yang lebih banyak dari puasamu di bulan sya’ban ? “. Maka Rasulullah SAW menjawab :
“ (Sya’ban) itu adalah bulan antara Rojab dan Ramadhan yang kebanyakan manusia
melalaikannya. Sya’ban adalah bulan dimana amalan-amalan diangkat menuju sisi Tuhan
Semesta Alam, karenanya aku suka ketika amal-amalku diangkat, sementara aku dalam keadaaan
berpuasa “ (HR Nasa’i)
Ibaratnya kedatangan tamu mulia, maka tuan rumah yang baik tentu akan mempersiapkan
sambutan yang terbaik. Kita semua kaum muslimin adalah tuan rumah yang akan
mempersiapkan kedatangan Ramadhan, mulai dari bulan Sya’ban ini. Adapun serangkaian
persiapan di bulan Sya’ban yang bisa kita lakukan antara lain :
Pertama : Persiapan Keimanan dan Kejiwaan dengan Berdoa & Memperbanyak Ibadah
Perintah puasa sejatinya ditujukan kepada orang-orang beriman. Di dalam surat al-Baqoroh 183
begitu jelas keimanan kita disentuh dengan panggilan kesayangan: “ wahai orang-orang yang
beriman” . Karenanya langkah awal persiapan di bulan Sya’ban ini adalah mengkondisikan
keimanan kita, agar benar-benar layak dan siap untuk mengisi bulan mulia tersebut. Persiapan
keimanan dan pengkondisian jiwa juga dilakukan oleh Rasulullah SAW, bahkan sejak awal bulan
Rajab. Dalam riwayat dari Anas bin Malik ra disebutkan : Bahwasanya Rasulullah SAW ketika
memasuki bulan Rajab berdoa : “ Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta
sampaikanlah (usia) kami pada bulan Ramadhan “ (HR Ahmad). Dengan berdoa dan
memperbanyak ibadah, maka kondisi keimanan kita akan terjaga hingga Ramadhan menjelang.
Begitu pula secara konsentrasi, pikiran dan jiwa kita akan fokus dalam menyambut tamu mulia
itu.
Kedua : Memperbanyak Puasa dan Membayar Hutang Puasa
Selain persiapan keimanan, kita juga bisa melakukan persiapan Ramadhan secara lebih fokus
yaitu dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban. Rasulullah SAW telah memberikan
contoh begitu jelas pada kita –sebagaimana disebutkan dalam hadits terdahulu – betapa beliau
lebih mengintensifkan puasa sunnah di bulan Sya’ban. Bagi kita ini persiapan semacam ini tentu
menjadi sangat penting, khususnya banyak dari kita yang melewati satu tahun dengan penuh
kesibukan hingga jarang melakukan puasa sunnah. Begitu pula secara khusus bagi kaum wanita
yang masih mempunyai tanggungan hutang puasa ramadhan di tahun lalu, maka bulan Sya’ban
ini waktu yang tepat untuk segera melunasinya. Diriwayatkan pula dalam Shahih Bukhori,
bagaimana Aisyah binti Abu Bakar ra, istri Rasulullah SAW pun baru bisa mengganti hutang
puasanya di bulan Sya’ban, karena kesibukannya dalam membantu Rasulullah SAW .
Ketiga : Persiapan Ilmu
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan yang di dalamnya kita dianjurkan
memperbanyak kebaikan. Banyak juga amalan-amalan lain di luar puasa yang semestinya kita
lakukan di bulan Ramadhan, seperti : sedekah, memberi buka, tilawah dan tentu saja shalat
tarawih. Anggapan Ramadhan sekedar bulan puasa hanya akan mengecilkan semangat kita
dalam memperbanyak kebaikan di bulan mulia tersebut. Karenanya kita membutuhkan persiapan
keilmuan sejak dini tentang bulan Ramadhan, agar saat bulan mulia itu menjelang, kita benar-
benar tahu dan yakin tentang apa yang harus kita lakukan dalam mengisinya. Banyak kita
saksikan di televisi dan media, saat Ramadhan telah beranjak setengah perjalanan masih saja
banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar seputar puasa, khususnya apa yang boleh dan apa
yang tidak boleh. Ini menunjukkan kekurangsiapan kita dalam menjalani ibadah puasa.
Bulan Sya’ban ini adalah waktu yang tepat kita mempersiapkan keilmuan kita untuk
mengoptimalkan pahala Ramadhan. Agar kita bisa mengisinya dengan optimal, dan berusaha
menjalankan puasa dengan sempurna. Rasulullah SAW telah mengingatkan tentang puasa yang
sia-sia. Dari riwayat Abu Hurairah ra beliau bersabda : “ Betapa banyak orang berpuasa tapi
tidak ada baginya pahala puasa kecuali lapar saja, dan betapa banyak orang sholat malam
(tarawih), tapi tidak ada baginya pahala kecuali (kelelahan) begadang saja” (HR An-Nasa’i).
Akhirnya, marilah kita mengajak keluarga kita, saudara dan juga sahabat untuk bersama-sama
menjadikan bulan Sya’ban ini sebagai bulan persiapan. Dari mulai persiapan keimanan hingga
keilmuan, kita wujudkan satu demi satu pada hari-hari kita, pada rumah tangga dan lingkungan
kita. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan. Wallahu a’lam.
Sumber: www.indonesiaoptimis.com
Hanya 23 hari waktu yang dimiliki timses Moursi sebelum masa
tenang pilpres putaran pertama.
Terhitung sejak kegagalan capres ikhwan yang pertama Khaerut Shater pada proses verifikasi capres. Dengan
sedikit waktu yang tersedia praktis menjadi tantangan tersendiri bagi timses Moursi untuk mengenalkan capres yang
mereka usung. Berbeda dengan calon lain yang sudah melakukan sosialisai sejak
awal. Namun dengan kemenangan yang diraih oleh Moursi membuat orang
bertanya-tanya. Apa rahasia di balik kemenangan Moursi menjadi orang nomor satu
mesir? Secara garis besar, kemenangan Moursi
dalam pertarungan pilpres dapat diketahui dengan mengetahui beberapa faktor:
Pertama, Militansi Kader
Ikhwan
Bukan rahasia lagi jika kekuatan kader ikhwan menjadi rahasia
utama kemenangan capres Moursi. Selain jumlahnya yang signifikan loyalitas
kader ikhwan juga tidak diragukan lagi. Sebanyak 7 juta kader ikhwan tersebar
di semua wilayah Mesir dan setiap saat siap digerakan untuk memenangkan pemilihan.
Khusus kader ikhwan yang berusia muda, hampir rata-rata
memiliki kemampuan tekhnologi yang memadai. Mereka juga telah akrab dengan dunia maya. Selain
sebagai media sosialisasi, jejaring sosial seperti facebook dan twiter juga
digunakan untuk mengkanter isu negatif yang dilancarkan oleh pendukung calon
lain.
Pada hari pemilihan setiap kader ikhwan mendapat amanah untuk
membawa setidaknya 50 pemilih di luar kader ikhwan. Selain itu, proses
pencoblosan yang berlangsung selama dua hari membuat potensi kecurangan juga
cukup besar. Untuk itu, di setiap TPS Ikhwan menempatkan setidaknya 20 orang
untuk menjaga dan mengamankan suara sampai proses pencoblosan selesai. Secara
bergantian, mereka mengamankan TPS selama 2 x 24 jam.
Di beberapa propinsi ikhwan juga menyediakan bus jemputan
untuk mengantar pemilih ke TPS. Mengingat di banyak tempat jarak antara rumah
warga dengan TPS mencapai 3 kilo meter bahkan lebih. Belum lagi mesir yang
sedang memasuki musim panas. Pada siang hari suhu udara bisa mencapai 40
derajat. Bus-bus jemputan disediakan terutama untuk melayani ibu-ibu dan
lansia.
Tidak diperbolehkannya masing-masing timses capres
mendapatkan salinan DPT pemilih tidak mengurangi militansi kader terutama
akhwat. Di sebuah TPS misalnya, dijumpai
beberapa akhwat yang berdiri di depan antrian pemilih. Sebelum masuk ke bilik
pencoblosan, satu persatu pemilih ditanya perihal capres yang akan dipilih. Jika
jawabannya adalah Moursi maka dengan senyum mengembang mereka mengucapkan
terima kasih dan sesegera mungkin rekannya memberikan tanda pada kertas yang bergambar
Moursi. Begitu juga saat jawaban pemilih adalah Syafiq.
Sedang di tempat lain kader ikhwan bahu membahu membantu
pemilih dengan menyediakan tenda darurat bagi warga yang sedang antri untuk melindungi
warga dari panas.
Kedua, Bekal Pengalaman Pemilu Legislatif
Keikutsertaan ikhwan dalam pilpres mesir cukup mengejutkan
banyak pihak. Mengingat jauh-jauh hari ikhwan menyatakan tidak akan mengajukan
capres untuk pertarungan pilpres mesir. pada awalnya ikhwan hanya akan
berkonsentrasi pada pemilihan anggota legislatif. Hal tersebut dimaksudkan
sebagai upaya pembenahan dan perbaikan undang-undang mesir.
Namun masa depan revolusi mesir yang semakin terancam menuntut
Ikhwan sebagai pemenang pemilu untuk mengajukan calon. Pada akhirnya ikhwan
mengajukan Moursi menjadi capres setelah sebelumnya capres Khaerut Shater tidak
lolos verifikasi di Komisi Pemilihan. Hal ini membuat mesin politik ikhwan, partai
hurriyah wal Adalah yang sempat dingin kembali memanas. Sejak hari
pertama pencalonan mesin partai yang tersebar di seluruh wilayah langsung digerakkan.
Kemenangan 47% pemilu
legislatif beberapa bulan sebelumnya
agaknya menjadi pengalaman berharga untuk kembali memenangi pertarungan. Terbukti
pada dua kali pemilihan Moursi mampu mengungguli capres lainnya yang didukung
oleh kekuatan materi juga media. Pengalaman yang didapat dari pemilihan legislatif
tidak hanya pada pola sosialisasi calon. Lebih dari itu, pada pilpres kali ini
ikhwan telah siap mengantisipasi potensi kecurangan yang mungkin terjadi selama
proses pemilihan. Termasuk menghadapi black campain yang dilancarkan calon
lain melalui media.
Ketiga, Variasi Kampanye
Sebab lain kemenangan Moursi dalam pilpres kali ini adalah variasi
kampanye yang dilakukan kader ikhwan. Tidak hanya militansi, kader ikhwan juga
kreatif. Dalam berbagai kampanye yang dilakukan, ikhwan mampu menarik massa dalam
jumlah besar. Sebuah hal yang tidak bisa
dilakukan oleh timses capres lain.
Menurut salah satu anggota tim pemenangan Moursi, salah satu faktor
kemenangan Moursi dalam pilpres kali ini adalah kemampuan kader dalam menembus semua
lapisan masyarakat untuk memperkenalkan program-program Moursi untuk 4 tahun ke
depan. Serta visi pembangunan mesir untuk jangka waktu 20 tahun ke depan. Dan
yang terpenting adalah program 100 hari pertama Moursi yang akan memprioritaskan
pada keamanan dan penyediaan kebutuhan pokok masyarakat yang sempat bermasalah beberapa
bulan terakhir.
Sejak menit pertama pengumuman resmi Majelis Syuro ikhwanul
muslimin terkait pancalonan, kader ikhwan langsung bekerja di lapangan. Sebanyak
812 markas pemenangan didirikan di semua wilayah. Hal menarik lain sebagaimana
diungkap adalah, bahwa tumpuan utama mesin pergerakan bukan pada markas-markas
pemenangan. Namun tertumpu langsung pada setiap kader yang jumlahnya jutaan dan
tersebar di seluruh wilayah mesir.
Sebuah prestasi yang tidak dimiliki timses lain, dimana timses
Moursi mampu mendokumentasikan puluhan ribu video dengan berbagai durasi waktu.
Serta jutaan foto dan gambar dalam berbagai momen. Setelah itu video dan gambar
tersebut disebarkan melalui internet. Dalam waktu kurang dari satu bulan timses
Moursi juga mampu menggelar setidaknya 971 kampanye terbuka. Dan lebih dari
1677 kali parade kendaraan yang mampu menembus semua wilayah propinsi yang ada
di mesir baik pedesaan maupun perkotaan.
Berbagai kreatifitas selama proses kampanye juga semakin
dirasakan mengalami kemajuan dibanding pada pemilu legislatif. Namun hal
terpenting dari semua kreatifitas itu adalah keberhasilan timses dalam
mengenalkan program pembangunan capres ikhwan. Hingga meyakinkan warga untuk
tidak ragu memilih Moursi.
Atas semua kerja dan prestasi ini pantaslah kemenangan
menjadi milik umat. Semua kader ikhwan yang bekerja di semua lini, bekerja
dengan semangat dan tanpa pamrih. Tidak ada yang diharapkan dari semua itu
kecuali ridho Allah SWT dan kemenangan islam. Wallahu A’lam Bisshowab. (
Dikutip dari beberapa surat kabar mesir)
Dan katakanlah, “ Bekerjalah kamu, maka Allah akan
melihat pekerjaanm, begitu juga
rasul-Nya dan orang orang mukmin. Dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang
Mengetahui yang ghaib dan nyata, lalu diberikan kepadamu apa-apa yang telah
kamu kerjakan. (QS.
Attaubah: 105)
PEMALANG-Nasib dilahirkan di keluarga yang kurang mampu membuatnya
harus mengalami kepayahan hidup yang tidak terbayangkan bagi anak seusianya.
Jika anak seusianya bisa menikmati waktunya dalam belajar dan bermain dengan
teman sebayanya, Kuswati harus menghabiskan waktunya dengan bekerja membantu
orang tuanya, dalam acara penutupan Shelter PPA PKH dirinya berkisah jalan
hidupnya mengadu nasib di kota besar.
Kuswati adalah
putri ketiga empat bersaudara dari pasangan Karyadi dan Rauni warga Desa
Pedagung Kecamatan Bantarbolang. Orang tuanya seorang buruh tani.
Dia baru sekolah sampai SD dan ingin
melanjutkan ke SMP 3 Bantarbolang, tapi hal itu urung dilakukan karena terbentur biaya.
“ Pada waktu
itu untuk masuk cukup mahal, ada uang gedung, infaq, spp belum lagi biaya
peralatan sekolah,”ungkapnya.
Setelah tidak bisa melanjutkan sekolah, dia
sempat putus asa sehingga memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta untuk
berkerja di pabrik garmen. Tetapi setibanya disana dirinya ditolak karena
syarat pendidikan minimal SMP, sedangkan dirinya baru lulus SD dan belum
memiliki KTP.
Sudah kadung sampai di Jakarta, akhirnya dia
bekerja di Citra Garden menjadi pengasuh dua anak warga keturunan, sebulan
bekerja disana digaji Rp
400 ribu rupiah. Hanya bertahan sebulan, kemudian pindah di Blok D3 Kosambi masih menjadi pengasuh.
“Anak yang saya asuh sangat manja sampai saya
pernah memandikan anak laki-laki yang usianya tidak terpaut jauh dari
saya,”ungkapnya.
Karena tidak betah, kembali lagi dia pindah
pekerjaan dan menjadi buruh pabrik konveksi mengguntingi benang celana dalam
dengan gaji Rp 400 ribu sebulan.
“Saya bekerja selama 2,5 bulan, dan berpindah
lagi menjadi pelayan di toko pakaian bekerja dari jam 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB setelah
itu harus juga membersihkan rumah pemilik toko hingga cuci pakaian, nyapu,
ngepel, cuci piring. Baru istirahat pukul 22.00 WIB,”ujarnya.
Siksaan baginya saat kerjanya yang berat itu
hanya dikasih gaji Rp 200 ribu perbulan. Keluar pekerjaan di Jakarta , dia pergi ke Subang, Jawa Barat.
Di Subang, dia bekerja sebagai pelayan rumah
makan mie, berat bagi Wati sapaan akrabnya karena disini sering sakit-sakitan
sampai pernah buang air darah karena menu makannya mie terus. Sejak itu dia tidak kuat lagi dan memilih untuk
pulang kampung karena kondisi sudah sakit-sakitan dan tidak ada yang
merawat.
Sejak saat itu dia sering menangis melihat
teman-teman bisa berangkat sekolah dengan seragam biru putihnya, sedang
dirinya harus berangkat ke sawah bantu orang tuanya yang hanya seorang buruh
tani.
“Dalam sholat saya mengadu sama Allah agar
orang tua diberi rizki yang banyak sehingga bisa menyekolahkan saya
lagi,”ujarnya.
Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah,
tetap jalani hidup ini perlakukan yang terbaik, Melalui PPA-PKH, Kuswati ditempatkan
di Shelter 1 Pemalang
menjalani pendampingan selama sebulan. Dia salah satu anak yang
direkomendasikan bersekolah lagi di jenjang SMP.(him)
sumber : Radar Pemalang
Presiden Republik Mesir terpilih, DR.
Muhmmad Mursi, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada
rakyat Mesir yang telah Allah beri hidayah untuk menempuh jalan
kemerdekaan dan demokrasi. Dia berjanji untuk menjadikan Mesir
seluruhnya satu kekuatan untuk meraih kedamaian, pertumbuhan dan
kemajuan.
Dalam konfrensi persnya pagi ini (Senin, 18/6/12 LIVE Aljazeera),
setelah kemenangannya dalam pilpres pertama di Mesir untuk putaran ke
dua, beliau menyatakan bahwa dirinya membawa misi damai bagi yang
menginginkan perdamaian. Dia tegaskan bahwa rakyat Mesir, baik yang
memberikan suara kepadanya atau tidak, berhak mendapatkan penghargaan
dan pengakuan. Seluruhnya sama dalam hak dan kewajiban.
Dia mengajak semua pihak untuk saling bahu membahu, khususnya para
pemuda, karena mereka adalah tulang punggung umat dan harapan rakyat
dalam pembangunan setelah secara langsung mereka berperan menegakkan
revolusi Mesir. Tak lupa beliau menyampaikan ucapan selamat kepada
mereka yang terluka juga keluarga para syuhada
Beliau juga kembali menegaskan janjinya untuk mengembalikan hak-hak
orang yang terluka dan menuntut balasan untuk para syuhada. Baginya,
seluruh rakyat Mesir adalah sama, baik kaum muslim dan masehi. Dia
berjanji untuk menjadi pelayan dan pegawai bagi mereka.
Dia juga berjanji untuk menjadi pelayan rakyat Mesir yang menghormati
konstitusi dan UUD. Seluruh warga memiliki hak yang sama sebagaimana
mereka memiliki kewajiban yang sama.
Beliau juga mengenyampingkan rencana balas dendam. Dirinya menegaskan
bahwa rakyat Mesir seluruhnya harus merasakan berbagai potensi negerinya
dan harus tolong menolong untuk kebangkitan tanah airnya.
Dia akan berdiri dengan jarak yang sama di hadapan seluruh rakyatnya,
seraya berkata, “Allah melihat kita dan menjadi saksi bagi kita
seluruhnya.”
---
Berikut rekaman Pidato Mursi di Aljazeera:
Anggota
Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf merasa prihatin
dengan penderitaan etnis Rohingya yang sampai kini tidak mendapatkan
pengakuan kewarganegaraan baik di Myanmar maupun Bangladesh. Muzzammil
berharap semua pihak terlibat dalam memperjuangkan pengakuan
kewarganegaraan etnis Rohingya.
“Kami sangat prihatin dengan konflik di Myanmar yang telah menyebabkan
puluhan orang tewas dari etnis Rohingya dan lebih dari 30.000 orang
terusir dari rumahnya,” ujar Muzzammil, di Jakarta seperti dilansir
republika on line.
Menurut Muzzammil, ini merupakan tragedi kemanusiaan yang harus segera
dihentikan. Sebagai insan, mereka harus mendapatkan pengakuan
kewarganegaraan. Sehingga hak-hak kemanusiaan mereka dapat terpenuhi.
“Tidak selayaknya sekelompok orang dalam jumlah besar sudah tinggal
puluhan tahun di sebuah negara tidak mendapatkan hak-hak kemanusiaan dan
pengakuan kewarganegaraan,” jelas Wakil Ketua Fraksi PKS ini.
Muzzammil meminta agar pemerintah SBY berinisiatif untuk menyelesaikan
masalah ini dalam forum ASEAN karena dalam Piagam ASEAN disebutkan
tujuan ASEAN adalah menjamin rakyat di bawah anggota negara ASEAN hidup
damai di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis.
“Fraksi PKS meminta agar Presiden SBY, melalui Menteri Luar Negeri
berperan aktif menyelesaikan persoalan etnis Rohingya di forum ASEAN
secepatnya. Hal ini untuk menjaga agar kondisi kawasan aman dan
kondusif,” pintanya.
Terpenting, kata Muzzammil, anggota negara ASEAN harus memastikan
konflik kekerasan yang terjadi di Myanmar berhenti dan krisis pangan
yang dihadapi oleh etnis Rohingya dapat diatasi segera. "Setelah itu,
atas nama kemanusiaan, ASEAN harus mendorong agar etnis Rohingya
memiliki pengakuan kewarganegaraan yang jelas di negara manapun," jelas
anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen ini. (arrahmah.com)
|
Herlini Amran |
Baru saja dilantik, Menteri Kesehatan (Menkes) baru, dr.
Nafsiah Mboi, SpA, MPH membuat sebuah gebrakan di awal masa kerjanya
dengan rencana akan lebih meningkatkan kampanye penggunaan kondom untuk
kelompok seks berisiko termasuk kepada remaja dan masyarakat untuk
mencegah kehamilan beresiko juga menurunkan angka aborsi pada 2,3 juta
remaja setiap tahunnya menurut data dari BKKBN. Menurutnya, kampanye
penggunaan kondom selaras dengan MDGs poin 6, yaitu memerangi HIV/AIDS.
“Kami sangat menyesalkan statmen ibu Menkes yang mengatakan akan membuat
gebrakan menggalakan penggunaan kondom untuk kelompok seks beresiko
termasuk kepada remaja dan masyarakat. Justru dengan itu pemerintah
melegalkan Sex bebas (Zina) dengan alasan mensosialisasikan penggunaan
kondom,” ujar Anggota Komisi IX Herlini Amran di Gedung DPR, Selasa
(19/06).
Lebih lanjut menurut legislator Partai Keadilan Sejahtera ini, “Mestinya
Pemerintah lebih meningkatkan penyuluhan pengetahuan komprehensif
terkait program kesehatan reproduksi wanita bagi remaja usia di bawah 15
tahun, karena masih jauh dari target yang dicanangkan sebesar 65%,
hanya tercapai 11,4% pada tahun 2011,” desaknya.
Menurutnya, Hal lain yang perlu diperhatikan Pemerintah adalah
meningkatkan pengkhususan sosialisasi kepada komunitas beresiko/rentan.
“Karena berdasarkan hasil survei perubahan perilaku yang dirilis
Kemenkes, malah 55% dari keseluruhan infeksi baru HIV dan kasus AIDS
disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual, atau naik dua persen
dibandingkan lima tahun lalu,” ujarnya.
Herlini mengatakan bahwa justru yang terpenting itu Kemenkes harus lebih
mendorong penyusunan regulasi tentang pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS di seluruh daerah, dan penyuluhan penggunaan kondom di berbagai
lokasi yang beresiko terjadinya penularan seperti kafe, lokalisasi,
lembaga pemasyarakatan dan tempat kerja di lepas pantai, pertambangan,
dan kawasan hutan.
Kunci menurunkan angka aborsi pada 2,3 juta remaja setiap tahunnya
menurut anggota DPR dapil Kepulauan Riau ini bukan dengan memudahkan
penggunaan kondom kepada remaja, justru yang perlu ditingkatkan adalah
sosialisasi program kesehatan reproduksi kepada remaja dan
mengkampanyekan larangan sex bebas di luar nikah selain pemerintah juga
harus dapat bekerjasama lintas sektor berbagai lembaga pemerintah
(Kemenkes, Kemendikbud, Kemenag, BKKBN). Walau bagaimana pun peran utama
agama menjadi hal yang tidak bisa diabaikan, sehingga masalah ini dapat
terselesaikan dari hulu sampai hilirnya,” pungkasnya.
Dari data yang dihimpun Kemenkes per 30 Juni 2011, ada 26.483 kasus AIDS
dan 66.693 kasus HIV. Total ada 93.176 kasus atau 50% dari estimasi
nasional (data ODHA 2011 diprediksi mencapai 210 ribu orang). Data
tersebut dihimpun dari 32 provinsi dan 30 kabupaten dan kota di
Indonesia. Menkes menyatakan dalam 20 tahun setelah upaya penanggulangan
HIV digulirkan di Indonesia, pemerintah masih menghadapi masalah yang
sama, dan belum terjadi perubahan signifikan.
*http://www.fimadani.com/f-pks-sesalkan-pernyataan-menkes-yang-kampanyekan-kondom-untuk-remaja/
PKSPemalang - MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Kabupaten
Pemalanag mengadakan rapat bertempat di Rumah Makan Jambe Kembar
Kecamatan Belik, Senin (18/6) kemarin.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memusyawarahkan
penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2012 – 2013. Dan
disepakati, pendaftaran siswa baru tak boleh memungut biaya.
Untuk
mengondisikan hal tersebut, pihak paguyuban MKKS mengundang segenap
jajaran kepala sekolah di wilayah Kabupaten Pemalang.
“Kami
memusyawarahkan penerimaan pendaftaran calon peserta murid baru kepada
semua kepala sekolah se-Kabupaten Pemalang,” kata Ketua MKKS Hernanto
SPd MPd melalui wakilnya, Joko Sugianto SPd MMd saat dikonfirmasi di RM
Jambe Kembar.
“Ini supaya ada keseragaman di
antara satu SMP dengan SMP yang lain dalam pelaksanaan penerima peserta
murid baru dalam tahun ajaran 2012 – 2013,” tambahnya.
Dia
menuturkan, saat rapat yang diadakan di seluruh SMP di wilayah
Kabupaten Pemalang sepakat mengacu kepada juknis kurikulum yang telah
disepakati. Penerimaan peserta murid baru akan dilaksanakan pada tanggal
16 Juni 2012, dan tidak dipungut biaya. (radartegal/nur)
Dua anggota DPRD dari PKS
melakukan reses untuk meyerap aspirasi warga disamping itu juga menggelar bakti
sosial di Desa Gunungbatu, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Minggu (17/6)
kemarin. Apa saja agendanya?
Seperti disampaikan Anggota DPRD Pemalang dari
FPKS, Teguh Priambudi SPd dalam
pembukaan Baksos PKS Desa Gunungbatu, Kecamatan Bodeh kemarin bertempat di Pendopo
Desa. Menurutnya bahwa acara ini masih dalam rangkaian acara milad PKS. Selain
baksos menurutnya, agenda ini juga sebagai ajang bagi masyarakat menyampaikan
aspirasinya kepada dewan. Kebetulan baksos ini juga dihadiri oleh anggota DPRD
Provinsi FPKS, Madi Mulyana SPd.
“Nanti di Aula desa ini ada
baksos dan sunatan masal, terus di depan sana
ada bazar murah,”ujarnya
Dalam kesempatan tersebut,
menurut Teguh sapaan akrabnya, sunatan masal diperuntukan untuk anak-anak
kurang mampu dari desa setempat dengan
jumlah anak yang disunat 12 orang.
“Nanti akan diwalimahkan
sekaligus tiga desa,”ungkapnya.
Selain itu dia
mengungkapkan, bahwa ini merupakan agenda perdana dan sebagai sarana
silaturahmi dengan warga disini.
Ditemui ditempat yang sama,
Madi Mulyana SPd mengungkapkan bahwa dirinya hadir di Gunung Batu ini untuk
tahu lebih dekat medan
Gunung Batu, Pasir dan Longkeang seperti apa.
“Saya sebagai wakil rakyat
ingin tahu betul yang dibutuhkan masyarakat, kehidupan mereka secara riil di
lapangan,”ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut,
Madi menyampaikan bahwa sudah melihat akses jalan tersebut dan butuh perhatian
serius. Selain itu karena didesa tersebut mayoritas masyarakat petani yang
sementara ini menerapkan pertanian tadah hujan, karena di lokasi tersebut dekat
dengan dua aliran sungai. Maka perlu dipikirkan bagaimana dapat diberdayakan
lebih luas lagi untuk mengaliri sawah seluas 125 hektar.
“Kita coba mengupayakan
bendung, saluran irigasi disni
masih baik tinggal bagaimana difungsikan kembali. Kalau sudah begitu harapannya
masyarakat semakin sejahtera, tumbuh ekonominya, lebih berdaya lagi dalam
hidupnya,”harapnya.
Kasturi, Perangkat Desa
Gunung Batu mengungkapkan, bahwa kegiatan
ini merupakan kali pertama, menurutnya di desanya kebanyakan simpatisan dari
partai-partai lain.
“Warga ini sudah menjadi
simpatisan banyak partai tapi karena kebanyakan faktor isin, dan factor
selain itu juga karena kepedulian
partainya,”ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Desa
Gunung batu itu terisolir, tertinggal dan ekonomi minus.
“Jika partai-partai bisa
berbicara maka masyarakat akan merespon dan tidak akan lupa,”ungkapnya kepada
Radar.
Selain Sunatan 12
anak tersebut, PKS juga melaksanakan bazar pakaian dan pengobatan murah.(him)
Sumber : Radar Pemalang
Jakarta
Calon Gubernur DKI Jakarta Hidayat Nurwahid menyesalkan
insiden ancaman dengan penodongan pistol oleh pengusaha terkait
pemasangan poster di Rawa Badak, Jakarta Utara. Menurutnya pemasangan
poster bukan suatu pelanggaran.
"Saya menyesalkan insiden itu,
pemasangan (poster) itu bukan dilarang. Kecuali dipasang di tempat
pribadi atau milik pemerintah," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta,
Senin (4/6/2012).
Apalagi Hidayat mendapat informasi si pengusaha
besi tua memiliki anak buah yang diduga aparat. "Sekalipun ada
pelanggaran, yang dilakukan bukan menenteng aparat, itu harus dikiritisi
oleh atasan oknum itu. Masak digunakan aparat untuk berlaku represif,"
sambungnya.
Hidayat berharap Panwaslu membuat aturan tegas agar
baliho atau poster calon yang dipasang di area yang diizinkan, tidak
sembarang dicabut oleh pihak lain.
"Panwas perlu membuat penegasan pentingnya menghormati demokrasi dan kinerja masyarakat sipil.
Begitu banyak baliho dari calon lain tidak dipermasalahkan. Ini bisa menimbulkan ketidakpercayaan publik," imbuh dia.
Pemasangan
spanduk itu terjadi pada Sabtu (2/6) malam di Posko Hidayat-Didik di
kawasan Rawa Badak, Jakarta Utara. Saat itu, sang pengusaha dengan anak
buahnya yang berambut cepak bahkan sempat menyatroni posko Hidayat-Didik
dan mencabuti seluruh spanduk.
Mereka marah-marah dengan
pemasangan spanduk itu. Hingga akhirnya persoalan itu dibawa ke tingkat
RW. Sang pengusaha, saat perundingan damai itu, kemudian menunjukkan
pistolnya, sebagai bentuk intimidasi.
sumber : http://news.detik.com
Kehausan masyarakat akan hadirnya tokoh yang bersih dan bersahaja itu
akhirnya terpenuhi. Tampilnya Hidayat Nur Wahid sebagai ketua MPR pada
13 Oktober 2004 lalu, bak oase yang menghapus rasa dahaga masyarakat.
Betapa tidak, hanya lima hari setelah menjabat ketua MPR, mantan
presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu langsung menggagas
kesepakatan yang layak menjadi teladan bagi pejabat tinggi lainnya.
Bersama pimpinan MPR lainnya, Hidayat menolak mobil dinas Volvo yang
dianggap sebagai lambang kemewahan.
Tak hanya itu. Pimpinan MPR juga menolak tinggal di kamar mewah Hotel
Mulia Jakarta --dengan tarif sekitar Rp 5 juta per malam-- selama sidang
MPR 18-20 Oktober 2004. Mereka akhirnya ditempatkan di kamar standar
dengan tarif Rp 1,5 juta per malam. Hidayat bahkan sempat menginap di
kantornya ketika jadwal sidang amat padat.
Dibanding pejabat tinggi lain, kekayaan Hidayat jauh di bawahnya. Saat
awal menjabat ketua MPR, total harta kekayaan Hidayat sekitar Rp 233,269
juta dan 15.000 dolar AS. Jumlah yang boleh dibilang 'sangat sedikit'
dibanding pejabat tinggi lainnya. a juga meninggalkan posisinya sebagai
presiden partai, begitu terpilih sebagai ketua MPR. Suatu contoh baru
dalam alam politik di tanah air. "Saya kira, perangkapan jabatan itu
juga merupakan penyalahgunaan jabatan," kilahnya.
Cerita seputar kesahajaan dan keteladanan pria kelahiran Klaten, Jateng,
8 April 1960 itu masih berlanjut. Ayah empat anak dari pernikahannya
dengan Kastrian Indriawati tersebut sempat menolak uang dinas untuk tiga
hari kerja ke Makassar karena faktanya dia hanya sehari berada di sana.
Jika ada undangan dari partainya untuk berkunjung ke daerah, Hidayat
selalu menolak beragam fasilitas --termasuk kamar hotel mewah-- dari
pemda setempat.
Suatu saat, Hidayat pernah marah terhadap kader PKS di Padang. Kala itu,
Hidayat hadir di sana atas undangan partainya. Dia merasa aneh ketika
ditempatkan di kamar mewah Hotel Bumi Minang. Setelah dijelaskan, bahwa
biaya hotel ditanggung pemda setempat, Hidayat tak mau. Dia bersikeras
membayar sewa kamar sendiri dan tak hendak membebani pemda.
Kunjungan ke daerah atas nama partai pun selalu menggunakan kursi
pesawat kelas ekonomi, sesuai kemampuan pihak yang mengundang. Dia tak
akan bergeser dari tempat duduk, sekalipun pramugari menyilakannya
berpindah ke kelas bisnis atau eksekutif.
Lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo itu memang selalu
memberi contoh konkret. Saat badai tsunami menerjang Nanggroe Aceh
Darussalam pada 26 Desember 2004, dia ikut turun langsung ke lokasi
musibah. Bukan sekadar meninjau, Hidayat ikut membantu untuk mengangkat
mayat-mayat yang berserakan. Bersama kader partainya, ia pun melakukan
shalat jenazah di lokasi terjadinya musibah.
Hidayat yang lulus S1, S2, dan S3 dari Universitas Islam Madinah, Arab
Saudi itu lahir dari keluarga sederhana. Ayah dan ibunya adalah seorang
guru. Karena itu, jiwa pendidik yang senantiasa memberi contoh akan
selalu dipegangnya. "Anda tak mungkin menuntut komitmen orang lain kalau
Anda sendiri tak memiliki komitmen," tutur anak dari Muhammad Syukri
dan Siti Rahayu tersebut.
Dia pun berpendapat, asal ada komitmen kuat dari para pengambil
keputusan, maka tak terlalu sulit untuk melawan korupsi. Menurut dia,
korupsi hampir selalu terkait dengan kekuasaan. "Sedangkan kekuasaan itu
ada di tangan pengambil keputusan. Ini ibarat mata air. Kalau mata
airnya jernih, maka aliran air yang ke bawah juga akan ikut jernih,"
paparnya.
Sikap empatik, tak bermewah-mewah, dan hidup secukupnya (efisien)
menjadi prinsip moral yang dipegangnya. "Saya sejak dulu punya prinsip
qana'ah (merasa cukup dengan apa yang ada)," jelasnya. Prinsip ini
dianggapnya sebagai cara ampuh menghindari godaan korupsi.
Dua hal yang ditakuti penggemar bulu tangkis itu adalah jika tak mampu
menjaga istikamah (konsistensi) maupun memegang amanah (kepercayaan).
Baginya, orang yang tak konsisten tidak akan mungkin mampu menjalankan
tanggung jawab dengan baik. Di mata pengamat hukum perbankan Pradjoto,
Hidayat dianggap tokoh yang luar biasa. "Semoga komitmennya bisa menular
pada tokoh lainnya," kata Pradjoto ketika itu.
Sedangkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Anwar Nasution, merasa amat
terkesan terhadap sikap Hidayat. "Gerakan moralnya untuk memberantas
korupsi dengan pola hidup sederhana perlu dijadikan contoh," paparnya
beberapa waktu lalu.
Di saat kondisi bangsa masih carut-marut seperti ini, 'virus' yang
dibawa oleh Hidayat amatlah diperlukan. Apalagi, 'virus hidup bersih'
itu dihembuskan oleh seorang petinggi negara. Tentu saja gaungnya
diharapkan bisa menggema ke seluruh penjuru negeri agar makin banyak
melahirkan Hidayat-Hidayat yang lain.[]
*Sumber : www.republika.co.id
PKSPemalang - Kalau kita ingin memotret penegakan hukum di Indonesia dan melihat
respon masyarakat terhadap penegakan hukum, harus diakui dan disadari
memang masih jauh dari harapan.
Artinya penegakan hukum yang obyektif dan berkeadilan yang transparan
dan akuntabel itu belum dirasakan semuanya oleh rakyat terutama
masyarakat menengah kebawah. Itulah makanya muncul anggapan-anggapan
sinis, kalau penegakan hukum di Indonesia itu dirasakan rakyat hanya
tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas. Hal ini sangat
memprihatinkan. Rakyat Indonesia sangat merindukan penegakaan hukum
yang adil dan seimbang tanpa mengenal status.
Hal ini diungkapkan anggota MPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Nasir Djamil sebagai salah satu narasumber utama dalam rekaman/taping program acara dialog 4 pilar ‘Coffe Break’ TV One, di Lobby Epicentrum Walk, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/6).
“Kalau kita mau jujur, masyarakat sebenarnya melihat eksistensi
negara itu dari penegakan hukum yang diterapkan. Semakin bagus
penegakkan hukum, maka semakin eksislah negara tersebut di mata
masyarakat. Sebaliknya semakin rendah kualitas penegakan hukum, maka
semakin rendah pula eksistensi negara di mata masyarakat,” ujarnya.
Penegakan hukum, lanjut Nasir, tidak dapat ditawar lagi harus
seimbang. Siapapun dia harus sama di mata hukum. Mata hukum seharusnya
tidak mengenal profesi dan status.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar MPR
RI Deding Ishak dengan tegas mengatakan bahwa banyak penerapan
penegakkan hukum di Indonesia sangat sarat dengan diskriminasi,
manipulatif dan mencederai rasa keadilan masyarakat.
“Faktanya, lihat saja ini sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak
oknum pejabat yang tersangkut masalah hukum terutama korupsi, karena dia
memiliki uang dan kekuasaan dan memiliki akses ke hukum, proses
hukumnya sangat lambat. Kalaupun diproses hasilnya belum mencerminkan
rasa keadilan masyarakat,” ujarnya.
Agar penegakkan hukum di Indonesia berkualitas baik dan mencerminkan
rasa keadilan masyarakat, Nasir dan Deding sepakat bahwa kuncinya ada di
masalah integritas, etika juga keteladanan para aparat penegakan hukum.
“Yang harus diperbaiki adalah aparat penegak hukumnya bukan
sistemnya. Kalau sistem hukumnya baik dan berkualitas, tapi aparat
penegak hukumnya ‘jelek’ dalam artian tidak akuntabel, koruptif,
manipulatif, intinya integritas moralnya sangat jelek, maka sistem hukum
sebaik apapun akan sangat mudah dirubah-rubah, direkayasa seenaknya
menurut kepentingannya. Sebaliknya, kalau aparat penegak hukumnya
integritas moralnya sangat baik, akuntabel, jujur, amanah, maka sistem
yang jelek sekalipun akan diperbaiki hingga sempurna,” tandas Nasir.
PKSPemalang - Sabtu (9/6) merupakan hari yang
sangat bersejarah bagi para guru di Kab.Pemalang karena pada hari itu
adalah saat penanda tanganan kesepakatan bersama antara PGRI yang
merupakan induk organisasi guru dengan pihak Kepolisian Republik
Indonesia Resort Pemalang.
Dengan mengambil tempat di Hotel Regina
Petarukan acara di mulai pada pukul 10.00 WIB, di hadiri Ketua Pengurus
PGRI Kab.Pemalang Sugiyanto, SH.M.Si, Kapolres Pemalang AKBP Wawan Muliawan, SH.SiK.MH hadiri juga Ketua Pengurus PGRI Propinsi Jateng.
Dalam
kesepakatan yang di tanda tangani tersebut sebagai tindak lanjut dari
MoU antara Kapolri dgn PGRI Pusat, Kapolda Jateng dengan PGRI Jateng.
MoU antara pengurus PGRI tingkat Kabupaten/Kota dengan Kapolres ini
adalah yang pertama terjadi di Indonesia.
MoU ini disepakati dengan memperhatikan
Peraturan Perundang- undangan antara lain : UU Nomor 8 Tahun 1985, UU
Nomor 2 Tahun 2002, UU Nomor 20 Tahun 2003, UU Nomor 14 Tahun 2005 , PP
Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2008, PP Nomor 74 Tahun 2008, PP Nomor
42 Tahun 2009, Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010.
MoU yang terdiri 15 Pasal tersebut
memberikan perlindungan hukum dari Polri kepada profesi guru dan tenaga
kependidikan. Hal ini bertujuan memberikan rasa tenang dan konsentrasi
guru dalam menjalankan profesinya.(Yp/009)
sumber : www.panturafm.com
PKSPemalang - Dukungan terhadap pasangan cagub-cawagub Hidayat Nur Wahid-Didik Junaedi Rachbini terus mengalir. Paguyuban warga Jawa-Madura yang ada di Jakarta di antaranya Paguyuban Supir Trailer Jakarta Utara, Paguyuban Sampang Madura, Ikatan keluarga Gunung Kidul Yogyakarta, Komunitas Arema Malang, Paguyuban Setia Ki Manteb Sudarsono, Paguyuban Wong Ngawi-Klaten di Slipi (Ngawitani) dan Paguyuban Jumapolo Karang anyar Jawa Tengah pun turut serta memberikan dukungan kepada pasangan cagub yang disokong PKS ini.
Tak mau tertinggal antusiasme dukungan juga muncul dari Klaten yang notabane-nya merupakan tempat kelahiran serta kampung halaman Cagub DKI Hidayat Nur Wahid. Dari Klaten dukungan kepada Hidayat Nur Wahid dikoordinir oleh DPD PKS Klaten. Langkah yang dilakukan DPD PKS Klaten dalam rangka pemenangan Cagub yang diusung PKS ini yakni dengan membentuk Posko Pemenangan Hidayat-Didik. Posko pemenangan Hidayat -Didik ini dibentuk di 26 Kecamatan secara merata.
Saat ditanya kemarin Yudi B Prabawa selaku ketua DPD PKS Klaten menuturkan Masyarakat Klaten memilki kedekatan yang khusus serta kepentingan yang besar terhadap kemenangan Hidayat-Didik. Cagub DKI Hidayat Nurwahid merupakan cagub yang berasal dari Klaten sekaligus merupakan Anggota DPR RI dari Dapil 5 Jateng meliputi Klaten, Boyolali, Solo dan Sukoharjo. Dengan demikian sangatlah wajar apabila Masyarakat Klaten mendukung penuh Hidayat-Didik. Salah satu program yang digulirkan dalam Posko tersebut adalah Program Sapa Keluarga yaitu mengajak masyarakat Klaten yg memiliki keluarga maupun saudara, teman, rekan, kolega dan seterusnya di Jakarta untuk menghubungi dan mengajak mereka untuk mendukung serta memilih pasangan No.4 Hidayat-Didik. Posko Pemenangan Hidayat-Didik ini dalam kegiatannya melakukan sosialisasi program tersebut kepada berbagai lapisan masyarakat disekitarnya tegasnya di sela-sela rapat harian DPD PKS Klaten.
Posko Pemenangan Hidayat-Didik ini didirikan mulai 20 Mei 2012 sampai masa pemungutan suara berlangsung. Dengan pembentukan posko-posko ini PKS Klaten yakin dapat membantu pemenangan Cagub no 4 Hidayat – Didik dalam Pilkada DKI dalam satu putaran.[PKSJateng/An]
PKSPemalang - Mengurus keluarga itu sangat penting. Membahagiakan keluarga, adalah
bagian dari kewajiban. Namun tidak boleh terlena oleh kehangatan
keluarga, yang menyebabkan kita melalaikan kewajiban dakwah dan tidak
menunaikan amanah. Semua amanah harus ditunaikan dengan sepenuh tanggung
jawab.
Pada saat Perang Tabuk, Rasulullah saw keluar bersama sekitar 30.000
pasukan. Di antara sahabat Nabi, ada beberapa orang yang tidak ikut
berangkat ke Tabuk, yaitu Ka’ab bin Malik, Murarah bin ar-Rabi’ dan
Hilal bin Umayyah. Mereka ini –seperti dikatakan oleh Ibnu Ishaq dalam
kitab Sirahnya— adalah orang–orang jujur yang tidak diragukan lagi
kebaikan mereka.
Ternyata ada pula seorang sahabat yang sempat tertinggal, bernama Abu
Khaitsamah. Namun akhirnya iapun menyusul Rasulullah saw di Tabuk.
Jamuan istimewa dari Para Isteri Tercinta
Thabrani, Ibnu Ishaq dan al-Wakidi meriwayatkan bahwa setelah
Rasulullah saw berjalan beberapa hari menuju Tabuk, Abu Khaitsamah
kembali kepada keluarganya di hari yang sangat panas sekali. Ia disambut
oleh kedua istrinya di dua kemah yang terletak di tengah kebun.
Masing–masing telah menyiapkan kemahnya dengan nyaman, lengkap dengan
air sejuk dan makanan beraneka macam. Ketika masuk di pintu kemah dia
melihat kedua istrinya dan apa yang telah mereka persiapkan.
Tertegun Abu Khaitsamah menyaksikan itu semua. Jamuan yang sangat
istimewa, dari isteri-isteri tercinta. Udara yang panas, rasa lelah yang
mendera, dijamu dengan minuman dingin, serta makanan yang lezat,
ditemani dua isteri di dua kemah yang berbeda. Hatinya justru gundah,
maka segera ia berkata :
”Rasulullah saw berjemur di terik matahari dan diterpa angin panas
sedangkan Abu Khaitsamah bersantai di kemah yang sejuk, menikmati
makanan yang tersedia dan bersenang ria dengan isteri-isteri cantik?
Demi Allah, ini tidak adil !”
Dengan tegas Abu Khaitsamah berkata, ”Demi Allah, aku tidak akan
masuk kemah salah seorang diantara kalian hingga aku menyusul Rasulullah
saw!”
Melihat sikap suami yang tegas itu, segera kedua istrinya
mempersiapkan perbekalan untuk berangkat. Setelah perbekalan siap, ia
bergegas berangkat menuju Tabuk. Hatinya merasa tidak nyaman, ia harus
segera bertemu Rasulullah saw dan para sahabat yang tengah berjuang di
Tabuk.
Tetaplah Berangkat, Walau Terlambat
Di Tabuk, para sahabat melihat dari kejauhan ada seseorang yang
mengendarai kuda mendekati mereka. Para sahabat berkata, ”Ada seorang
pengendara yang datang.” Rasulullah saw bersabda, ”Ia adalah Abu
Khaitsamah!”
Setelah semakin dekat, para sahabat berkata, ”Wahai Rasulullah, ia memang Abu Khaitsamah.”
Turun dari kudanya, Abu Khaitsamah bergegas menghadap Rasulullah saw.
Sabda beliau saw kepadanya, ”Engkau mendapatkan keutamaan wahai Abu
Khaitsamah!”
Abu Khaitsamah kemudian menceritakan kisahnya, dan Rasulullah saw berdoa untuk kebaikannya.
Tetaplah berangkat menunaikan amanah, tetaplah berangkat melaksanakan
kewajiban, betapapun kelelahan mendera tubuhmu. Betapapun keluarga yang
sangat engkau cintai membuat hatimu tertambat dan ingin tidak
berangkat. Singkirkan kemanjaan, buang kemalasan, ambil ketegasan sikap,
dakwah harus dimenangkan.
Kehangatan keluarga jangan sampai membuatmu malas menunaikan amanah
dakwah. Kenyamanan bersama isteri, suami dan anak-anak, jangan sampai
membuat engkau tidak berangkat melaksanakan panggilan perjuangan. Ayo
bergerak, walau engkau sudah terlambat. Ayo tetap berangkat, walau
saudara-saudaramu para aktivis telah terlebih dulu berada di medan
perjuangan dakwah.
Mungkin engkau terlambat, mungkin engkau sempat terlena, mungkin
engkau sempat khilaf, mungkin engkau sempat manja, mungkin engkau sempat
malas, mungkin engkau sempat merasa berat. Isteri cantikmu, anak-anak
kecilmu, rumah bagusmu, mobil indahmu, semua menunggu ingin bersama
denganmu.
Namun lihat di sana, para aktivis tengah sibuk memasang bendera. Para
aktivis tengah lelah melaksanakan jutaan agenda. Para aktivis tengah
berjaga-jaga agar tidak dicurangi oleh para durjana. Pagi, siang, sore
dan malam, aktivitas mereka tiada henti. Memenangkan dakwah di
medan-medan perjuangan yang sulit dan memerlukan banyak tenaga serta
sarana. Segera datang, segera bergabung bersama mereka.
Segera, sekarang juga.
Cahyadi Takariawan
PKSPemalang - PKS
bukanlah kumpulan malaikat yang karena tak punya nafsu maka tak bisa
berbuat salah. PKS juga bukan kumpulan setan yang setiap saat selalu
berbuat salah dan berkewajiban mengajak orang lain untuk mengikuti
jejaknya.
PKS
hanya jamaah manusia yang berusaha seoptimal mungkin “mendekati”
kesucian malaikat untuk tak berbuat dosa dan disaat yang sama berusaha
semaksimal mungkin menjauhi setan agar tak terjerumus dalam
kesesatannya.
Setiap
pekan kader PKS mengkaji Islam sebagai cara kader PKS mengenal lebih
dekat ajaran Allah yang dibawa oleh Rasulullah saw. Setiap pekan kader
PKS di mutaba’ah: berapa kali kader PKS sholatjamaah?; berapa kali kader
PKS sholat sunnah?; berapa kali kader PKS puasa?; berapa kali kader PKS
membaca dan mentadabburi al-Qur’an?; berapa kali kader PKS sholat
malam?; berapa kali kader PKS berinfak?; berapa kali kader PKS
bersilaturahim?; berapa kali kader PKS membaca buku?; dan berapa kali
kader PKS melakukan amal-amal kebaikanlainnya?
Itu
semua sebagai cara kader PKS mempraktekkan ajaran Islam yang lengkap
dan paripurna. Itulah cara kader PKS menjauhi perbuatan dosa. Itulah
cara kader PKS mengendalikan nafsu. Itulah cara kader PKS “mendekati”
kesempurnaan malaikat yang bebas dari dosa. Dan, sekali lagi, itulah
cara kader PKS menjauhi godaan setan yang tak pernah kenal lelah
mendatangi kader PKS dari seluruh penjuru mata angin, bahkan hingga
merasuk kedalam hembusan nafas dan aliran darah kader PKS.
Beberapa
pekan sekali kader PKS mabit untuk membersihkan hati dari debu-debu
dosa. Kader PKS sholat malam berjamaah, kader PKS bermuhasabah, kader
PKS mengkaji Islam. Begitu indah. Suasana kebersamaan begitu terasa.
Kader PKS terikat bukan hanya karena factor politik; tapi ikatan iman
dan aqidah.
Adakah
partai lain melakukan apa yang PKS kerjakan? Sejauh pengamatan kami:
belum ada! Bagi kader PKS, partai hanya sebuah sarana dakwah; bukan
tujuan; bukan segala-galanya.
Lalu, mengapa masih ada kader PKS yang terjebak rayuan maut setan?
Itulah
bukti bahwa kader PKS manusia; bukan malaikat. Bukti bahwa setan tak
kenal lelah menggoda manusia dengan berbagai trik jitu dan halus.
Bayangkan, kader PKS saja yang berusaha keras menginternalisasi
nilai-nilai Islam kepada paraanggotanya, ternyata masih kecolongan.
Lalu, bagaimana jadinya dengan partai lain yang Cuma menjadikan politik
sebagai sarana merebut dan mempertahankan kekuasaan?
PKS Tetap Beda!
Bagi
yang menganggap PKS sama dengan partai-partai lain, perhatikanlah
baik-baik setiap kasus yang menimpa PKS. Semuanya baru dugaan dan tak
pernah diajukan kemeja pengadilan. Kasus korupsi daging impor yang
dimuat di Majalah Tempo, hingga hari ini tak pernah masuk keranah hukum.
Bahkan, kalau mau jujur, apa yang menimpa Arifinto, belum terbukti
benar. Sejauh ini, media menghakimi Arifinto sengaja membuka situs
porno, yang kemudian dibantah oleh Arifinto bahwa ia hanyamembuka link
email.
Dan
inilah yang membuat PKS tetap beda dengan partai lainnya. Meski belum
terbukti, Arifinto langsung mundur sebagai anggota DPR. Tahukah jika di
gedung dewan yang terhormat itu, teramat banyak anggotanya yang
jelas-jelas sudah terbukti bersalah, namun tak mau mundur dengan alasan
kasusnya belum memiliki kekuatan hukum tetap?
Tahukah
jika disana banyak tindakan anggota dewan yang jauh lebih menjijikkan
dan memalukan dibanding Arifinto? Tidur saat sidang, jarang hadir,
menelepon dan bermain ipad. Tapi mereka tak malu. Dan karenanya mereka
tak mau mundur.
PKS Tetap Beda!
Lihatlah
saat PKS melakukan pergantian pucuk pimpinan partai. Tak ada
gontok-gontokan. Tak ada keributan. Tak ada politik uang. Tak ada kursi
terbang di atas kepala. Tak ada kata-kata makian yang terlontar.
Semuanya berlangsung smooth. Bahkan tak jarang di antara kader PKS
saling mempersilakan diri untuk menjadi pemimpin.
Itu
karena bagi kader PKS, menjadi pemimpin adalah amanah berat yang kelak
harus dipertanggungjawabkan di akhirat. Menjadi pemimpin di DPC, DPD,
DPW atau DPP bukanlah tiket untuk menjadi anggota dewan atau menteri.
Dan karena itu pula, tak ada dalam kamus kader PKS untuk mati-matian
memperebutkannya.
Bandingkan
dengan partai lain. Setiap dihelat munas, rapimnas, mukernas atau yang
sejenisnya, selalu saja berita yang tersaji sangat tidak elok untuk
didengar. Isu suap, perkelahian di ruang sidang, kursi terbang, dan
sebagainya. Ujung-ujungnya, ketika ada pihak yang kalah, maka mereka
akan keluar dari partai dan membuat barisan baru.
PKS Tetap Beda!
Masih
ingatkah dengan tradisi politik adiluhung yang dilakukan PKS sejak
dulu? PKS mengharamkan rangkap jabatan. Tak ada dalam kamus PKS, seorang
pejabat public juga menjadi pejabat partai. Di mulai dengan mundurnya
Nurmahmudi Ismail yang saat itu diangkat menjadi menteri Kehutanan oleh
Gus Dur. Ia mundur sebagai presiden partai untuk menghilangkan konflik
kepentingan. Tradisi itu terus PKS lakukan hinggasaat ini.
Bukankah
secara kasat mata saja, terlihat perbedaan PKS dengan partai lain? Di
saat PKS mengharamkan rangkap jabatan, di saat yang sama partai-partai
lain justru dengan sengaja menjadikan pimpinan partainya merangkap
jabatan sebagai pejabat publik. Kita bias melihatnya sekarang: betapa
banyak pimpinan partai yang menjadi menteri.
PKS Tetap Beda!
Slogan
PKS sebagai partai yang peduli, bukan pepesan kosong. Berapa kali sudah
PKS berada di garda terdepan saat bencana dating menghantam negeri kita
tercinta. Di Aceh kala tsunami menerjang; Di Yogyakarta kalagempa
mengguncang; di Padang dan Mentawai saat lindu menggoyang; juga di
Yogyakarta kala Merapi meradang. Kepedulian PKS adalah wujud Islam yang
rahmatan lil ‘alamin. Praktek nyata dari keindahan nilai-nilai Islam
dalam memandang kemanusiaan.
Itulah
yang membedakan PKS dengan partai lain. PKS hadir setiap hari: dimana
pun dan kapanpun. PKS tak hanya hadir saat menjelang pilkada atau
pemilu. PKS tak hadir lima tahun sekali dengan membagi-bagi sembako,
kaos, jilbab dan uang. Tak semurah dans erendah itu PKS menghargai
rakyat.PKS hadir setiap saat ketika masyarakat membutuhkan PKS.
PKS Tetap Beda!
Meski
kader PKS mulai dihinggapi persoalan-persoalan yang mirip dialami kader
partai lainnya, tak serta merta membuat PKS sama. Kasus Arifinto yang
menurutnya tak sengaja membuka konten porno tentu saja jauh berbeda
dengan kasus sejenis yang dialami kaderpartai lain. Arifinto bukanlah
Yahya Zaini atau Max Moein yang jelas-jelas telah berzina.
Akhirnya,
kami hanya ingin mengingatkan: Toyota Alphard dan Bajaj tetaplah
berbeda meski keduanya memiliki bentuk roda yang sama yakni bundar.
Wallahua’lam bishshowab.
Erwyn Kurniawan
PKSPemalang - Penangkapan
pegawai pajak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kemarin,
hanyalah puncak gunung es dari maraknya praktek suap di lingkungan
direktorat jenderal (Dirjen) pajak.
“Uang sebesar Rp285 juta merupakan bagian kecil dari transaksi suap.
Bagaimana dengan transaksi yang tidak sempat terendus oleh KPK, dan
bagaimana dengan perusahaan lainnya yang juga menggunakan jasa TH,” kata
anggota komisi III DPR, Indra SH kepada wartawan di DPR, Jakarta, Kamis
(7/6/2012).
Menurut Indra, seharusnya penegak hukum dan dirjen pajak mampu
belajar dari pengalaman Gayus dan Dhana yang telah melakukan
penyelewengan dana di dalam internal dirjen pajak agar segera melakukan
perombakan secara besar-besaran.
“Birokrasi rumit dan mentalitas korup merupakan akar dari praktek
suap. Harus ada perombakkan besar-besaran di tubuh Dirjen Pajak. Negeri
ini harus belajar dari terungkapnya kasus Gayus dan Dhana,” imbaunya.
Selain itu, menurut Indra, sebagai presiden, Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) juga harus tegas dalam upaya pemberantasan korupsi dengan
melakukan langkah-langkah yang konkret, dan tidak hanya melakukan upaya
pencitraan.
“Kalau SBY serius ingin memberantas korupsi, tidak skedar retorika
atau pencitraan belaka, maka SBY harus serius melakukan fokus
pembenahan, pencegahan, dan penindakan disektor ini (pajak),” tegasnya.
sumber : http://www.fpks.or.id
PKSPemalang - Sekjen
PKS Anis Matta merespons rencana Partai NasDem memberi modal calegnya
Rp 5-10 miliar. Anis memahami modal perlu tapi integritas caleg lebih
penting.
“Uang penting tapi PKS tidak mengandalkan itu. Yang lebih penting
adalah integritas caleg,” kata Anis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,
Senin (11/6/2012).
Menurut Anis, selama tiga pemilu PKS tak banyak disupport uang. Namun
demikian, PKS bisa eksis menjaga partai tetap lolos di DPR.
“Dalam pengalaman kita, tiga kali pemilu pertumbuhan PKS tidak dipicu oleh uang tapi lebih kepada integritas,” tegasnya.
Partai NasDem memang mengucurkan modal Rp 5-10 miliar untuk caleg
Partai Nasdem. Nasdem mengklaim langkah tersebut mampu melahirkan kader
handal.
NasDem telah menegaskan dananya dari sumber kader dan penyumbang dana. NasDem telah membantah dana tersebut dari aliran korupsi.
sumber : http://www.fpks.or.id