PKS PEMALANG- Komisi I DPR bertemu Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyya Kamis (29/11) hari ini. Kepada Haniyya, Komisi I menjanjikan pembentukan konsul istimewa Indonesia untuk Gaza.Pertemuan antara Komisi I DPR dengan Ismail Haniyya dilakukan setelah bertemu Parlemen Mesir. Pertemuan ini terbilang istimewa, karena Ismail Haniyya tak mudah untuk ditemui dengan alasan keamanan.Dari Gedung Parlemen Komisi I DPR sekitar pukul 15.00 waktu setempat, rombongan bergerak menuju kawasan pantai Laut Mediterania.
Delegasi menuju perumahan kamp yang merupakan tempat tinggal Haniyya dan terletak tak jauh dari pantai.Tempat tinggal Haniyya terletak di permukiman padat penduduk. Kediamannya terletak di gang yang lebarnya kurang lebih lima meter. Di depan gang, terdapat portal dan satu pos keamanan. Seorang tentara bersenjata lengkap berjaga di pos itu. Masuk makin ke dalam gang, maka akan lebih banyak tentara yang ditemui.Kediaman Haniyya terletak tak jauh dari bibir gang. Jaraknya sekitar 30 meter dan terletak di sebelah kiri jalan. Rombongan delegasi memarkirkan kendaraan di pinggir jalan raya dan berjalan kaki menuju tempat politikus Partai Hamas itu tinggal.Rombongan delegasi diterima di ruang tamu yang luasnya kurang lebih 10 x 10 meter. Ruangan itu tampak sederhana. Tak ada fasilitas mewah yang mencolok, hanya AC dan wastafel di salah satu sudut ruangan. Namun yang mencolok dua gambar besar Masjidil Aqsha yang terdapat di tembok yang saling berhadapan di ruangan itu. Selain itu terdapat dinding yang memuat foto-foto mantan pemimpin Hamas.Ismail Haniyya menyambut ramah tamu yang datang. Dia berdiri di depan dan menyalami tamunya satu persatu sambil tersenyum. Setelah beramah tamah secukupnya, pertemuan pun dimulai.Sebagai bentuk penghargaan kepada tamu kehormatan yang datang, Haniyya mempersilakan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq untuk membuka dan menyampaikan maksud kedatangan tujuan delegasi ke Gaza. Mahfudz memaparkan bahwa tujuan utama anggota dewan adalah memperkuat dukungan politik bagi Palestina khususnya Gaza.“Kami secara khusus memang memutuskan berkunjung kembali ke Gaza untuk kembali memperkuat dukungan politik bukan hanya dari pemerintah tapi juga dari parlemen, di mana untuk mewujudkan Palestina merdeka memang membutuhkan dukungan politik dari berbagai pihak,” kata Mahfudz di kediaman Haniyya, Kamis (29/11/2012).Komisi I juga menjanjikan akan meminta pemerintah Indonesia untuk membuka konsul istimewa Indonesia di Gaza. Konsul ini nantinya akan menjadi cikal bakal KBRI untuk Palestina.“Kami akan mendorong pemerintah untuk membuka kantor perwakilan, bukan hanya di Tepi Barat, tetapi juga di Gaza,” ujarnya.Selain itu, Mahfudz mewakili Komisi I DPR juga menyerahkan bantuan kepada rakyat Gaza. Jumlah bantuannya cukup fantastis, US$ 800 ribu!“Insya Allah dalam kesempatan kunjungan ini kami dengan tujuh lembaga kemanusiaan akan menyerahkan bantuan dari masyarakat Indonesia yang nilainya mencapai hampir 1 juta US Dollar baik dalam bentuk uang tunai maupun obat-obatan dan peralatan kesehatan, dan Insya Allah bantuan ini akan kami terus lanjutkan,” papar Mahfudz.Haniyya menyambut senang tujuan dan bantuan yang diberikan oleh Indonesia melalui Komisi I DPR dan lembaga kemanusiaan. Dia juga mengapresiasi tinggi keberanian Komisi I DPR hadir di Gaza.“Atas nama rakyat Palestina ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya bagi yang hadir saat ini. Kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih atas sambutannya yang menunjukkan betapa besar bantuan dan perhatian rakyat Indonesia bagi Palestina,” ujar HaniyyaSumber : http://www.dakwatuna.com/2012/11/24759/palestina-terima-kasih-indonesia/#ixzz2DoGwrJOH
PKS PEMALANG- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan wakilnya Dede Yusuf 'bercerai' dalam Pilgub Jabar mendatang. Meski ada persaingan, roda pemerintahan di sisa waktu jabatan mereka diklaim masih tetap harmonis."Saya tegaskan, hubungan dengan wakil gubernur tidak pecah kongsi, kalau pecah kongsi itu berantakan di tengah jalan," kata Ahmad Heryawan.Hal tersebut dia sampaikan di sela-sela peluncuran logo 'kancing merah' sebagai logo kampanye di kereta Argo Parahyangan menuju Bandung, Sabtu (1/12/2012).Menurut Aher, begitu biasa disapa, komitmennya dengan Dede Yusuf sudah terikat hingga akhir jabatan pada pertengahan 2013 mendatang. Proses persaingan di Pilgub Jabar tak akan mengubah hal itu."Pasca itu berubah, lain cerita. Ada kehendak baru, silakan saja," imbuhnya.Dalam kesempatan itu, politikus PKS ini juga menjamin proses Pilgub tak akan mengganggu jalannya pemerintahan."Saya menjamin dalam proses pilkada pemerintahan tidak terganggu," imbuhnya.Aher menegaskan, tak ada politik transaksional dengan partai-partai pengusungnya yakni PKS, Hanura dan PPP. Bahkan dia berani bersumpah tak punya 'hutang' politik ke mereka."Kalau incumbent suka dipersepsikan banyak uang, kalau saya tidak," terangnya. (detikNews.com)