DPD PKS Pemalang Bekali Kader dengan Seminar Pra-Nikah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwaxOkREciH2_4rEfEvWGwa3-ahSKCVNcj33ceNrAdJKpOkQ7ewPUp8SbQOYZF-PMb3ZFO2rcZLWsmZhMAsUy2mcuM-faqp2l5YI7nmQ9EWpp1ufmFWuzaBmd_MZugam-IaowarBudjMs/s1600/27002_1200828635781_1680522346_390274_6627258_n.jpg
PKSPemalang - Puluhan kader putra dan putri PKS nampak berkumpul di halaman gedung DPD PKS Pemalang, Minggu (25/3) lalu. Rupanya mereka hendak mengikuti seminar pra-nikah yang diadakan oleh Bidang Perempuan PKS. Apa yang mereka dapatkan?

Menurut Ketua Bidang Perempuan Tri Handayani, program tersebut merupakan program rutin DPD PKS dalam rangka menyiapkan kader-kadernya sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.
“Ini merupakan persiapan juga bekal bagi mereka untuk menghadapi kehidupan berumahtangga,” ujarnya.

Menurutnya, hanya PKS yang konsen tentang hal ini, bahkan dalam proses pembentukan keluarga kader-kadernya PKS diberikan perhatian khusus.

“Perhatian ini agar keluarga PKS memiliki ketahanan yang kokoh, sehingga keluarga menjadi daya dukung bagi langkah dakwah PKS,” ujarnya.

Lebih lanjut dalam acara tersebut, pembekalan dilakukan oleh seorang pakar keluarga, Ustad Hilmi. Selama hampir dua jam ustad ini menyampaikan bekal-bekal bagi ikhwan (laki-laki) dan akhwat (perempuan) untuk membentuk keluarga yang samara.

“Persiapan yang harus disiapkan adalah persiapan pemikiran, ruhiyah, financial dan juga leadership,” ujarnya.

Menurut dia, membentuk keluarga tidak hanya berkumpulnya dua orang laki-laki dan perempuan saja. Melainkan juga sebuah jalan dalam membangun peradaban.

“Peradaban akan terbentuk dari lahirnya generasi-generasi
dari rahim para ibu, kita mengenal tahapan dalam dakwah adalah membentuk kepribadian islam dan tahapan selanjutnya adalah membentuk keluarga yang islami hingga tahapan paling akhir adalah peradaban,” paparnya.

Sehingga menurutnya membentuk keluarga adalah misi besar bagi seorang muslim baik laki-laki maupun perempuan, lebih terkhusus lagi bagi kader PKS.

Lebih jauh, Ustad Hilmi menyampaikan bahwa di dalam konsep Islam tidak ada istilah pacaran. Pacaran seringkali hanya menjadi wujud kepalsuan.

“Semua nampak sempurna, yang ditunjukan baik-baik semua, saat kita merasa sudah saling mengenal ternyata hanya kepalsuan saja, termasuk hati-hati saat mencari jodoh menggunakan media social seperti facebook atau twitter,” ujarnya.

Selain pembekalan tadi, dibuka juga sharing dan juga feedback dari materi yang telah disampaikan sebelumnya. (*)

, ,

0 comments

Write Down Your Responses

Diberdayakan oleh Blogger.